Emas sukses menggapai rekor baru dalam dua hari sesi transaksi bersinambung hingga Rabu kemarin, dipicu oleh aksi serempak mayoritas investor dalam menghukum dollar dengan bingkai menuju realisasi penerapan kebijakan “quantitative easing seri 2”, sementara minyak nampak melaju stabil dalam menata grafik naik setelah data stok BBM AS terkuras !
Keberhasilan emas menempati rekor sepanjang sejarah kemarin, kian mempertegas sikap mayoritas investor untuk mendekap erat emas sembari menambah posisi beli, pada saat value dollar terus tergerogoti versus rival karensi utama lainnya. Kemarin, the greenback babak belur melawan yen, dan terpeleset menuju level low 15 tahun (82.76) serta terseret menuju titik terendah dalam 8.5 bulan versus segenap karensi utama lainnya, sebagaimana tercermin dari harga index dollar (.DXY).
Faktor tersebut menjadi berkah tambahan bagi jejak emas manakala sukses menyapa level $1349.70 per ons. Mayoritas partisipan pasar forex dan komoditi kembali mempertebal keyakinan mereka terhadap kans Fed menerapkan kebijakan QE2, menyusul data ADP non-farm employment change yang berlabel mengecewakan, turun 39.000 dari ekspektasi naik 23.000, setelah sebelumnya naik 10.000.
Data ADP biasanya dijadikan patokan awal untuk data resmi non-farm payroll pada Jumat mendatang, yang juga diperkirakan akan menjadi landasan Fed pada rapat (2-3 November) dalam mengambil kebijakan terkait nasib suku bunga dan perlu tidaknya QE2 diimplementasikan.
Komodit unggulan lainnya, yaitu minyak kemarin masih stabil menyuguhkan grafik naik, setelah data stok BBM AS menurun cukup drastis, kendati cadangan minyak mentah AS secara keseluruhan untuk akhir pekan 1 Oktober, masih melimpah dan berada pada level tinggi, yaitu bertambah sebanyak 3.1 juta barrel dibandingkan penurunan 500.000 barrel pekan sebelumnya.Para analis memprediksi stok minyak menurun 500.000 barrel. Artinya melimpah 10 kali lipat dari harapan!
Sedangkan data stok BBM, terkuras sebanyak 2.65 juta barrel disusul oleh penipisan cadangan minyak suling, semisal pemanas and disel sebesar 1.12 juta barrel. Sejatinya, peralihan focus penurunan stok minyak hanyalah sebagai tambahan, karena factor utama stabalitas naik harga minyak sejauh ini adalah pelemahan dollar.
Hari ini pasar uang dan komoditi diperkirakan akan mengalami pola transaksi dengan volume tinggi dan daya volatilitas yang intens berkenaan dengan event krusial, BOE dan ECB meeting untuk menentukan suku bunga acuan serta uraian mengenai kondisi ekonomi masing-masing negara dan pasti bersinggungan dengan isu QE2 oleh Fed dan respon mereka atas isu tersebut.
Sementara data sensitive US Unemployment claims dengan kemasan estimasi naik tipis (454.000 dari 453.000) kembali akan menjadi pusat atensi para trader forex dan komoditi, karena –lagi-lagi—akan dijadikan bekal proyeksi kebijakan Fed mendatang. Jika hasilnya jelek, maka emas berpeluang untuk menatap lagi rekor baru dan minyak mantap menata bullish trend.
Juga sebaliknya, pabila hasilnya mengejutkan alias sangat bagus, emas dan minyak rentan untuk meniti alur koreksi moderat.
No comments:
Post a Comment