© SIJ  EURUSD  1.3504 / 1.3506  EURGBP  0.8898 / 0.8903  EURJPY  125.64 / 125.68  EURCHF  1.4276 / 1.4280  EURCAD  1.3709 / 1.3718  EURAUD  1.4742 / 1.4750  USDCHF  1.0571 / 1.0574  USDJPY  93.02 / 93.05  USDCAD  1.0152 / 1.0157  GBPUSD  1.5171 / 1.5175  GBPJPY  141.15 / 141.24  GBPCHF  1.6039 / 1.6048  GOLD  1116.25 / 1116.90  SILVER  17.48 / 17.55  CHFJPY  88.00 / 88.04  CADJPY  91.60 / 91.67  AUDJPY  85.20 / 85.25  AUDUSD  0.9157 / 0.9160  AUDCAD  0.9297 / 0.9305  NZDUSD  0.7087 / 0.7092  

Mengajak teman Trader, pengelola TC (Trading Clubs) serta para pecinta Forex dan Indeks Asia untuk bergabung bersama kami. Dengan kemudahan dan kelancaran berinvestasi di Bursa Berjangka bersama kami, berarti memperlancar investasi ataupun usaha anda..
"$elamat Bergabung"

Thursday 30 September 2010

Ekstensi pelemahan dollar memicu emas dan minyak bergeliat

Arief
Jakarta, FinRoll/Finance (30 september)

Atmosfir pekat yang melingkupi pasar uang dan komoditi terhadap wacana penerapan QE2 oleh Fed masih menjadi factor dominan pelecut emas menggapai rekor baru kemarin. Minyak juga turut berbalik recovery.

Setelah didera oleh negativitas figure indicator eknomi US belakangan ini, mayoritas partisipan pasar uang dan komoditi semakin menebalkan keyakinannya atas potensi Fed untuk menerapkan kebijakan quantitative easing seri kedua, demi menjaga suku bunga tetap rendah sekaligus merangsang pertumbuhan ekonomi, antara lain via pembelian kembali surat utang pemerintah.



Faktor tersebut juga memantik depresiasi nilai tukar dollar lebih lanjut, dan pada saat bersamaan menjadi pendorong kuat gerak naik emas untuk kembali menjemput rekor barunya, $1313.40 per ons. Sepanjang 12 hari sesi transaksi hingga Rabu, emas telah menorehkan rekor baru sebanyak 10 kali.

Dengan fakta bahwa deficit anggaran US mencapai kisaran 1 triliun dollar dan ekonomi tidak cukup kuat menyerap kebijakan Obama terkait peningkatan pajak dan belanja, maka para investor secara cerdas dan lugas menerapkan aksi beli emas  sebagai asset teraman di tengah ketidakpastian ekonomi, sekaligus berimplikasi langsung pada pelepasan dollar , yang hingga kemarin terjungkal pada level lemah 5 bulan versus euro, $1.3646.

Episode pelemahan dollar juga membuka celah bagi recovery minyak, lantaran portofolio minyak yang berdenominasi dollar menjadi lebih murah bagi pengguna selain mata uang dollar US, sehingga secara otomatis mendongkrak minyak, dan kemarin sempat menuju level high $78.125 per barrel.

Geliat recovery minyak juga dipengaruhi oleh data stok minyak AS untuk akhir pekan 24 September, yang menyusut sebanyak 500.000 barrel dibandingkan estimasi menurun 400.000 barrel. Data tersebut juga lebih baik ketimbang pekan sebelumnya, saat melimpah sebanyak 1 juta barrel.

Pola koreksi nampaknya akan erat menggelayuti jejak emas dan minyak hari ini, menjelang testimony dua kali Fed Chairman, Bernanke nanti malam. Selain uraian Bernanke, para partisipan pasar uang dan komoditi juga akan terkonsentrasi pada rilisan data  indicator vital US unemployment claims , Chicago PMI dan final GDP q/q. Estimasi untuk Unemployment claims lebih baik dari sebelumnya (458 dari 465). Sementara GDP dan PMI nampak stagnan.

Jika ternyata data US unemployment claims, GDP dan PMI lebih jelek dari perkiraan, maka dollar akan kian tenggelam sementara emas dan minyak berpeluang meneruskan penguatannya. Terutama jika ditambah dengan komitmen Bernanke untuk menerapkan kebijakan QE2.

Sebaliknya, jika paket data tersebut tampil mengesankan dan Bernanke menyemai optimisme bahwa ekonomi AS berjalan pada jalurnya alias menipiskan peluang penerapan kebijakan QE2, maka emas rentan untuk terkoreksi secara lebih signifikan dan dollar berpeluang melakukan tekanan balik terhadap rival karensi utama lainnya, sementara minyak akan bergerak parallel dengan  respon bursa saham AS.

Related Posts by Categories



No comments: